Kritik terhadap DAS kapital

"Das Kapital": Buku yang Mengubah Dunia?

Pengantar

Berangkali tidak ada buku yang begiu banyak dibahas, dipuja dan dikecam dan sekaligus begitu sedikit dibaca daripada' Das Kapital" , karya utama Karl Marx. Bagi banyak pengagum Marx berlaku apa yang di jawab August Bebel pendiri partai Marxis pertama, Partai sosial-Demokrat Jerman, kepada seorang sosialis muda yang mengeluh bahwa ia hanya mampu membaca halaman-halaman "Das Kapital" : "Tak perlu kamu malu, aku juga tidak pernah membacanya lebih jauh. "



Marx sendiri, tidak tanpa perasaan bangga, dalam catatan tambahan edisi kedua mengaku bahwa ia di sana sini main-main dengangaya tulisan Hegel, filsuf dan tokoh "Idealisme Jerman",yang sekaligus diserang dan begitu dikaguminya dan yang memang terkenal gelap dan sulit gaya penulisannya'. Teman karib Marx, Friedrich Engels, mengeluh bahwa buku kawannya itu abstrak dan mempunyai susunanyang rumit.

Kelahiran yang susah-payah

     Padahal buku itu sudah ditunggu-tunggu  oleh para pengikut Marx selama lebih dari 20 tahun. Marx sudah lama menjanjikannya. Di dalamnya, begitu janjinya, akan dibuktikan, berdasarkan hukum hukum ekonomi kapitalis sendiri, bahwa kapitalisme, masyarakat tanpa kelas, tanpa hak milik pribadi atas alat-alat produksi dan penghisapan manusia atas manusia, merupakan hasil tak terelakan dari sejarah.

      Marx mengclaim bahwa sosialismenya dibedakan dari semua sosialisme lain oleh karena ia bersifat ilmiah, Maksudnya: Kalau tokoh-tokoh sosialisme lainnya mengusahakan, mengharapkan atau menuntut sosialisme, maka Marx mau menunjukkan secara ilmiah, bahwa revolusi sosialis dan masyarakat tanpa kelas merupakan hasil objektif dan niscaya dari kontradiksi kontadiksi yang terkandung dalam produksi kapitalis sendiri. Komunisme bukan suatu keharusan moral, melainkan keniscayaan sejarah. Kapitalisme akan menggali kuburnya sendiri. 

    Maklumat Marx itu dengan sendirinya sangat mengasyikan bagi kaum buruh industri. Disatu pihak Marx menegaskan bahwa hanya melalui perjuangan kelas dan revolusi mereka dapat mengakhiri penghisapan oleh kaum pemilik modal. Dilain pihak ia menyatakan bahwa perjuangan mereka itu pasti akan berhasil karena didukung oleh perkembangan sejarah sendiri. Bukti ilmiahnya akan diberikan dalam sebuah " Kritik ekonomi politik" Menyeluruh. Dapat dimengerti bahwa karya agung Marx itu amat ditunggu tunggu oleh semua kawan-kawannya. 
       
      Akan tetapi bukunya tidak terbit terbit. Pada tahun 1845 Marx sudah menandatangani kontrak dengan penerbit bahwa "kritik" Itu akan diserahkan kepadanya dalam waktu setahun lagi. Sebagai persekot Marx menerima sebanyak seribu lima ratus frank, suatu jumlah yang besar pada saat itu. Tetapi tahun 1846 dan 1847 lewat dan bukunya belum juga muncul. Penerbitnya mengancam akan mengambil langkah langkah hukum untuk mendapatkan persekot nya kembali. Engels (yang sering mengirim uang kepada Marx yang selalu kosong dompetnya dam juga, bersama beberapa kawan setia lain, akhirnya membayar kembali frank 1500 itu)  terus mendesak Marx agar bukunya cepat cepat diselesaikam. Tetapi tanpa hasil. 
       
        Cara bekerja Marx memang tidak karu-karuan. Pada tahun 1849 ia telah pindah ke London dan tidak terlibat dalam aksi aksi politis praktis, sehingga ia sebenarnya mempunyai cukup waktu untuk menulis. Tetapi Marx menceburkan diri dalam studi Buku-buku ekonomi, sejarah, ilmu bumi, pertanian dan lain lain. Berbulan-bulan lamanya seluruh hari lamanya ia duduk di British Museum dan mengisi ribuan helai kertas dengan cuplikan dari buku-buku yang sedang dibacanya. Kemudian secara mendadak ia berhenti. Selama 4 tahun, tanpa alasan yang jelas, ia tidak memasuki British Museum sama sekali. Akhirnya ia mulai bekerja kembali secara ke gila-gilaan. 

      Baru 1867, 22 tahun sesudah menerima 1500 frank itu, karya agungnya akhirnya terbit dengan judul "DAS kapital. Kritik der politischen Okonomie". Tetapi bukan seluruh karya, melainkan hanya jilid pertama, 802 halaman teks dan 57 halaman catatan, yang kalo membacanya sangat membosankan bagi saya. 
     
      Dengan harap harap cemas Marx menunggu reaksi dunia ayas karyanya yang menjadi nafiri keruntuhan kapitalisme itu. Namun dunia diam saja. Reaksi reaksi, yang positif maupun negatif, tidak kunjung datang. Entah karena begitu sulit, entah karena niat yang revolusioner tertimbun oleh massa analisa ekonomis kering, rupa rupanya tak ada orang yang membacanya, apalagi mengomentarinya!  Akhirnya Marx sendiri menulis resensi resensi yang kemudian atas nama Engels atau dengan menggunakan Pseudonim dikirim ke pelbagai majalah dan koran. Dalam majalah majalah sosialis karya Marx itu mereka puji sebagai pendobrak ilmiah yang telah lama ditunggu dunia, dalam majalah majalah yang beraliran borjuis, mereka menyerangnya sebagai ancaman yang paling serius terhadap kapitalisme yang pernah muncul. Dari 19 resensi yang kita ketahui, sekurang kurangnya 10 ditulis oleh Marx sendiri. 











Ditulis oleh : ade sudrajat. 
Tujuan : kritik terhadap DAS kapital. 

Komentar

Postingan Populer